Recent twitter entries...

Mengejar Impian






Saya adalah seorang yang mempunyai banyak impian. Teringat ketika saya masih kanak-kanak dahulu,ketika ditanyai “apa cita-citamu?” dengan lugu saya menjawab “Saya ingin jadi tentara “. Dan inilah waktunya untuk saya meraih cita-cita itu. Saya teringat apa yang dikatakan einstein bahwa “jangan tanya kapan keajaiban itu datang, karena keajaiban itu datang dengan 1% pemikiran dan 99% usaha, kerja keras, dan doa”. Jadi semua itu bisa dicapai dengan sedikit pemikiran,tetapi dengan usaha,kerja kerasn dan doa. So, saya harus bisa meraih apa yang saya angan-angankan semasa saya kecil dahulu tanpa kenal menyerah.
Saya telah mengikuti dua kali seleksi taruna akademi militer yaitu pada tahun 2008 dan 2009, tapi keduanya gagal karena umur saya yang masih muda. Seleksi calon Taruna Akademi Militer melaui seleksi dengan tingkat subpanda(kabupaten/kota), panda(provinsi), dan panpus(pusat). Dan kemudian dinyatakan lulus, dan menjadi Taruna Akademi Militer.






Pada tahun 2008 saya masih berumur 16 tahun dan duduk dibangku kelas XII di SMA Negeri 1 jayapura. Ketika, saya mengikuti tes pada saat itu saya dinyatakan gagal pada tahap administrasi tingkat subpanda atau tingkat kabupaten/kota. Sebenarnya saya telah mengetahui bahwa saya tidak memenuhi syarat, karena umur saya yang kemudaan 1 tahun 1 bulan 7 hari. Karena, Menurut saya “segala sesuatu itu kita tidak dapat mengetahui hasilnya , ketika kita belum pernah mencobanya”. Sehingga saya bertekad bahwa pada saat itu, saya akan mengikuti seleksi taruna Akademi Militer. Ketika saya tidak berhasilkan, saya mendapatkan suatu pengalaman.
Sayapun mempersiapakan segala sesuatu baik itu fisik, kemampuan akademik, belajar tentang psikotes,sambil mempersiapkan buat menghadapi ujian nasional tentunya. Tiap haripun saya berlari pagi dan sore,dan juga berusaha untuk bisa push up sebanyak 100x,pull up 8x,dan sit up 100x tiap harinya. Selama kurang lebih 7 bulan saya mempersiapkannya. Pada saat tanggal 1 maret ,tibalah saatnya pembukaan pendaftaran calon taruna akademi militer di jayapura. Sayapun pergi ke korem jayapura untuk mengambil formulir calon taruna akademi militer itu. Ketika pengambilan formulir itu tinggi dan berat saya diukur oleh panitia penerimaan, saya mempunyai tinggi 170 cm dan berat 60 kg. setelah saya memenuhi pensyaratan pengembalian formulir,sayapun kembali ke korem tersebut untuk mengembalikannya. Saya diberi tahu oleh panitia penerimaan yang berada di situ untuk kembali pada tanggal 1 april jam 7 pagi, untuk mengikuti tes administrasi. Pada tanggal tersebutpun saya datang untuk mengikuti seleksi, semua berkas-berkas saya diperiksa baik itu ktp,raport,surat keterangan dari sekolah sebagai pengganti ijazah saya karena belum lulus SMA, dan sebagainya. Ketika pengumuman hasil tes administrasi ternyata saya dinyatakan gagal karena umur saya yang masih muda 1 tahun 1 bulan 7 hari, Sempat ada rasa kecewa karena kegagalan tersebut. Tetapi, Tiba-tiba datang seseorang tentara yang mengatakan kepada saya “ adik kami tunggu kamu tahun depan ya…!”, kekecewaan tersebut pun sedikit menghilang.



Setelah setahun berlalu dengan segala persiapan yang lebih matang, saya kembali mendaftar calon taruna akademi militer 2009 . Kali ini tempat pendaftaran calon taruna akademi militer telah dipindahkan di ajendam Papua. Sayapun kembali mengikuti tes administrasi, tinggi saya naik 2 cm menjadi 172 cm dan berat saya sekarang 63 kg. Dan ketika pengumuman tes administrasi alhamdulillah saya lulus. Kemudian saya mengikuti tes kesehatan pertama,pada saat itu semua anggota tubuh luar saya diperiksa baik itu mata,kaki,mulut,dll. Ketika pengumuman tesnya, Alhamdulilla sayapun lulus. Setelah itu saya mengikuti tes jasmani ,saat itu ketahanan fisik sangat diuji. Saya berlari 3000 km dalam waktu 12 menit, push up dan sit up sebanyak 40x,pull 9x, shutle run sebanyak 3x selma 17 detik ,dan berenang . inilah tahap seleksi yang sangat melelahkan, karena banyak menguras tenaga. Och iya, di sini juga diperiksa keadaan postur saya. Mulai dari mata yang bisa berkedip atau tidak, bentuk kaki saya, juga cara berjalan saya,dll. Allhamdulilla saya lulus lagi pada tahap ini. Selanjutnya ialah tes mental ideologi, pada tes ini saya ditanyai mengenai undang-undang dasar 1945, informasi tentang keluarga saya, dan pendapat-pendapat saya tentang Pki, sejarah tni dan permasalahan yang ada pada saat ini seperti otsus yang ada di Papua, sempat ditanyai pacar juga :D. Intinya pada tes ini kita diuji tentang pengetahuan ideologi negara kita,dan mental kita. Alhamdulilla, saya lulus tes lagi pada tahap ini. Setelah itu kesehatan kedua, pada tahap ini semua anggota tubuh saya baik yang berada di luar maupun dalam diperiksa. Saya sempat merasa pesimis, karena pada tahap ini bekas operasi hernia saya sewaktu kecil sempat ditanyai berulang kali. Pada saat pengumuman saya terus berdoa dan alahamdulilla doa saya didengar oleh Allah swt, saya lulus lagi pada tahap ini. Berikutnya ialah psikotes, pada tahap ini saya dihadapi dengan banyak soal-soal baik itu matematika,bahasa , dan pancasila. Soal-soal yang saya hadapi seperi deret angka,sinonim dan antonim kata, pengetahuan pancasila saya, juga disuruh menggambar dan mencocokkan gambar. Pada tahap ini diuji kecepatan dan ketepatan berpikir, karena harus bisa mnjawab dengan waktu yang sudah ditentukan. Setelah itu tibalah pada saat akhir untuk seleksi tingkat subpanda ini atau yang biasa dinamakan pantuhir . Pada tahap ini hasil tes saya dibandingkan dengan hasil tes para peserta yang lain, dan juga dilihat kharismatik yang dimiliki. Alhamdulilla, saya sangat bersunyukur saya bisa lulus pada tingkat subpanda kota Jayapura ini untuk selanjutnya dilanjutkan untuk mengikuti seleksi calon taruna tingkat panda Papua.
Pada tingkat panda, semua peserta calon taruna akademi militer yang telah lulus seleksi tingkat subpanda dari Papua dikumpulkan. Tahapan seleksi dan tesnya sama saja ketika kita mengikuti tes tingkat subpanda, Cuma hasil tesnya tidak lansung diumumkan. Hasil tesnya akan diumumkan pada pantuhir nanti. Pada saat pantuhir tingkat panda ini ternyata saya gagal , dikarenakan umur saya yang masih kurang 1 bulan 7 hari. Saya sangat kecewa ketika itu. Tetapi saya berpikir “ mungkin ini adalah suatu keberhasilan yang tertunda”. Jadi saya akan terus mengejar cita-cita itu, tanpa kenal menyerah, berusaha sungguh-sungguh, dan tentunya berdoa kepada Allah swt. Kemudian setelah itu kami diberikan pengarahan, dan kembali ada panitia yang mengatakan kepada saya “ adik saya tunggu lagi tahun depan ya..!”, sayapun menjawap “ Siap Pak…!”. Menurutku “tiada kata menyerah selama itu masih ada jalan”.
Sekarang saya sedang mempersiapkan segala sesuatunya lebih matang lagi untuk menggapai impian saya . Untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia, Taruna Akademi Militer 2010, dan “ go to lembah tidar”.

Comments (0)

Posting Komentar